Minggu, 11 Januari 2009

TUNTUTAN MUNDUR KETUA DPP SKJM



Tuntutan mundur untuk Ketua Umum terpilih periode 2008 – 2011 Dewan Pengurus Pusat Serikat karyawan Jasa Marga (DPP SKJM) Setijono, terus bergema sejak pukul 11.00 – 16.00. konsentrasi masa hanya sempat surut selama 40 menit untuk Sholat, makan dan pukul 12.40 aksi terus dilanjutkan.
Konsentrasi masa kurang lebih berjumlah 200 orang lebih, ditambah karyawan kantor Pusat 70 0rang lebih yang tidak melakukan aksi, hanya menonton tetapi tetap memberikan dukungan semangatnya..
Sebelum Setijono keluar dari ruang Sekretariat DPP SKJM, Bambang Sancoyo dengan cukup arif telah mampu menenangkan masa yang semakin meninggi volume suara dengan yel-yel yang beragam.
Setijono keluar dijemput atau dikawal oleh Anthon Robert Kuway dan Agus Surya darma selaku penanggung jawab Ketertiban dan Keamanan, dikepung dalam lingkaran perlindungan para ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Cabang Serikat Karyawan Jasa Marga (DPC SKJM) Jabotabek.
Setijono diminta untuk menanda tangani nota kesepakatan DPC SKJM Jabotabek untuk mundur secara terhormat, Setijono bungkam tanpa suara dan menolak menanda tangani nota tersebut tanpa kata-kata.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihak yang bertanggung jawab terhadap Keamanan dan Ketertiban, membawa masuk kembali Sutijona ke dalam Sekretariat DPP SKJM. Setelah itu, ada tawaran dari pihak DPP SKJM yang diwakili oleh Edy Sucipto untuk melakukan dialog yang dimediasi oleh Ir. Handono dan Drs. Bambang Sancoyo. Pengurus DPC SKJM Jabotabek menolak dialog dan tetap mengumandangkan yel-yel Setijono mundur. Pihak Keamanan dan Ketertiban kembali menawarkan dialog, pihak DPC SKJM Jabotabek tetap menolak dialog tetapi menerima mediasi dengan catatan, mediasi hanya dilakukan oleh pimpinan unit kerja masing-masing plus Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) dan Majelis Pertimbangan Cabang (MPC). Permintaan tersebut justru dapat diterima oleh semua pihak. Saat konsentrasi masa telah masuk arena dengan yel-yel lebih menantang serta berdirinya Plang Sekretariat DPC SKJM Jabotabek yang cukup kokoh, mediasi dimulai dari ruang rapat Satuan Pengawas Internal (SPI), di ruang tersebut telah duduk empat Kepala cabang Jasa Marga Jabotabek, Ir. Sudijatmoko, Ir. Hendro Atmojo, Ir. Robert Sitorus, Ir. Subekti Syukur, Drs. Bambang Sancoyo, Ir. Handono, MPP SKJM Yunial Harun, SH dan M. Taufan, SE, MM.
Selanjutnya MPP SKJM memanggil pihak MPC SKJM Jabotabek, dalam waktu yang sangat singkat tiga perwakilan dari empat yang diharapkan MPC SKJM Jabotabek telah hadir.
Dalam dengar pendapat yang dipimpin langsung oleh Yunial Harun, SH selaku ketua MPP SKJM merangkap anggota, meminta tiap-tiap perwakilan MPC mejelasankan substansi dari permasalahan sehingga tuntutan mundur bagi pengurus DPP SKJM harus terjadi.
Jawaban senada dari para MPC Jabotabek secara subtansial sama.Jauh hari sebelumnya empat Dewan Pengurus Cabang Serikat Karyawan Jasa Marga (DPC SKJM), DPC SKJM Jagorawi, DPC SKJM Jakarta Tangerang, DPC SKJM CTC dan DPC SKJM Jakarta Cikampek. Telah melayangkan Mosi Tidak Percaya terhadap kepemimpinan DPP, khususnya kepada ketua Umum terpilih yang di anggap tidak mampu memimpin dan tidak secara maksimal memperjuangkan kesejahteraan karyawan, karena pihak DPC Jabotabek

merasa Mosi Tidak Percaya yang telah dilayangkan kepada DPP tidak ditanggapi, tidak ada upaya dialog yang diprakarsai oleh pihak DPP dan tidak ada upaya Islah personal, maka akumulasi dari seluruh rentetan kurun waktu Agustus - Oktober dan indikator format rekonsiliasi dianggap nihil, upaya konsentrasi masa SKJM se-Jabotabek dikerahkan untuk mendesak mundur pengurus DPP SKJM, Mendirikan Sekretariat bersama DPC SKJM Jabotabek, tidak mempercayai kepemimpinan DPP SJKM yang di komandoi oleh Setijono dan mendesak dibentuknya Presidium guna melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) sepecatnya.
Setelah itu, MPP SKJM memanggil para Ketua dan Sekretaris SKJM Jabotabek masuk keruangan rapat SPI, dengan terlebih dahulu mempersilahkan secara arif para mediator untuk keluar ruangan, karena mediasi telah ditangani atau diambil alih oleh pihak MPP SKJM sesuai AD/ART.
Dengar pendapat antara MPP dan DPC SKJM Jabotabek, substansi-nya sama dengan penyampaian yang dilakukan oleh para MPC Jabotabek, hal telah membuat MPP bertambah yakin untuk menindak lanjuti permasalah ini agar tidak berlalur-larut.
Sebelum pernyataan tertulis dari MPP SKJM, dijelaskan bahwa; MPP hanya sebagai penasehat yang memberikan atvis, pendapat dan merupa saran yang dilakukan secara tertulis dan diketahui oleh anggota.
Pernyataan tertulis yang ditanda tangani oleh dua MPP, telah kuorum sesuai AD/ART, karena MPP terdiri dari tiga orang.
Saat pernyataan dibacakan dihadapan konsentrasi masa DPC SKJM Jabotabek, ruangan Sekretariat DPP SKJM disterilisasi dari kerumunan masa yang dianggap kurang perlu ada didalam ruangan. Cukup hanya MPP SKJM yang membacakan dan menyerahkan pernyataan, pihak DPP SKJM yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan beberapa orang pengurus lainnya dan MPC Jabotabek yang diminta kesaksiannya dalam peristiwa penyerahan pernyataan tersebut.
Pihak DPP SKJM belum bisa menjawab subtastansi dari pernyataan tersebut, mereka mengalihkan perhatian kearah AD/ART yang menyatakan, bahwa; isyarat mundur dan Kongres Luar Biasa (KLB) yang dikumandangkan, dianggap kurang memenuhi kourum, yaitu 2/3 sama dengan tujuh DPC SKJM.
Untuk meredam gejolak diundanglah beberapa anggota yang lebih senior yang anggap mampu menenangkan masa. Jika tidak ada yang meredam gejolak ini, maka dikhawatirkan akan terus berkembang kearah yang tidak diinginkan. Anggota SKJM yang dianggap senior serta mampu menenangkan suasana agar kembali kondusif, adalah para Kepala Cabang Jabotabek, ka. Biro dan Ka. Divisi.
Tidak sabar dengan perkembangan yang terjadi yang semakin berlarut-larut dan dianggap sebagai upaya mengulur-ngulur waktu, maka konsentarsi masa secara serempak menyerukan penyegelan pintu utama ruang sekretariat DPP SKJM, walau didalamnya masih terdapat belasan orang yang sedang melakukan dialog untuk mencari solusi terbaik. Setelah itu konsentrasi masa atas nama komando empat DPC SKJM membubarkan diri dan kembali ke Cabang masing-masing, dengan catatan tuntutan mundur bagi pengurus DPP SKJM khususnya Setijono tidak akan bergeming dan akan terus ditekan dengan kembali melakukan tuntutan dengan konsentrasi masa yang lebih banyak lagi.
Harus diakui, bahwa kepiawaian yang memadai dari para ketua dan pengurus lainnya DPC SKJM Jabotabek, telah menghantarkan tuntutan mundur pengurus DPP SKJM dalam aksi konsentrasi masa yang kondusif. Agar tidak mudah disusupi oleh pihak-pihak lain yang ingin memecah belah persatuan di DPC SKJM Jabotabek dengan propokasi anarkis, maka setiap peserta yang masuk daftar aksi diberi tanda pita merah. Pihak Ketertiban dan Keamanan telah bekerja maksimal, cukup baik dan dapat diterima oleh semua pihak. Begitu pula dengan para pengurus DPC Jabotabek yang telah siap mengajak anggota makan minum di kantin Work Shop saat jeda selama 40 menit.
Terdapat beberapa orang anggota SKJM yang perhatian dan menyayangkan terjadinya tuntutan mundur pengurus DPP SKJM dengan konsentrasi masa tersebut. Namun lebih banyak yang mendukung, malahan ada anggota yang secara diam-diam berbisik mendukung aksi, malahan ada yang melakukan konsolidasi ke DPC SKJM luar Jabotabek agar ikut berpartisipasi mendukung perjuangan yang dilakukan oleh DPC SKJM Jabotabek. Hal tersebut juga sedang dilakukan oleh pengurus DPC SKJM Jabotabek, malahan jauh jauh hari sebelum tuntutan ini dilakukan dengan Konsentrasi masa yang cukup banyak ini.
Konsolidasi bagi DPC SKJM luar Jabotabek sedang di rescedule, jika memungkinkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya akan dilakukan road show dengan guiden in material dalam Bab, Pasal AD/ART tentang komitmen organisasi, pelanggaran tata tertib organisasi sebagai data yang akurat dan lebih mudah dimengerti oleh tuan rumah sesuai budaya Demokrasi DPC SKJM luar Jabotabek, karena disinilah letak farameter keberhasilan yang selalu harus disikapi dengan segala kearifan dan kebijaksanaan dalam mengajak, mempengaruhi, menghimbau semuanya tetap kondusif dalam semangat kebersamaan, satu dalam kesatuan, mengambil keputusan dalam menyentuh hati nurani untuk hajad kebersamaan.
Ada catatan khusus yang harus diwaspadai, namun tidak perlu disikapi secara berlebihan; akan ada nama-nama tertentu yang akan memanfaatkan situasi, mereka akan melakukan lobby-lobby sentralistis dengan segala efek dominonya, mereka mengakomodasi nilai-nilai perkawanan, hajad mayoritas dan rasa senasib sepenanggungan. Semua kiprahnya sangat dapat dipastikan akan berpihak kepada tuntutan yang sedang dilakukan. Mereka sedang atau telah melakukan lobby-lobby kecil berupa konsolidasi wilayah dengan fragmaktis kreditisasi nama-nama tertentu. Hal ini tentunya akan menguntungkan perjuangan yang sedang di bangun dan menambah perbendaharaan keberpihakan.
Yang dilakukan oleh mereka, adalah melakukan perjuangan yang sesuai dengan tuntutan, namun tetap diwaspadai secara sepintas lalu saja, mengenai tujuan dan makna dari perjuangan patriotisme yang meraka bangun, karena sedikit banyaknya telah sangat menguntungkan perjuangan yang akan terus berkembang di empat DPC SKJM Jabotabek dan Insya Allah akan dimengerti serta diikuti oleh DPC-DPC lainya.